Jumat, 20 Februari 2015

Unsur Intrinsik Novel Angkatan 20-30an

Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan

Judul              : Salah Asuhan (Abdoel Moeiz)
Tema              : Perbedaan adat istiadat
Pelaku                        :
    • Hanafi
    • Corrie
    • Rapiah
    • Ibu Hanafi ( Mariam)
    • Ayah Corrie ( Tuan du Bussee)
    • Syafei
    • Nyonya Van Dammen
    • Tante Lien (Tetangga Corrie)
    • Tuan Direktur (Direktur bank tempat Corrie bekerja)
    • Piet (Sahabat Hanafi)
    • Tuan Administraturi
    • Pembantu Corrie
    • Buyung
    • Simin (Pembantu di rumah Corrie)
    • Tukang Pos yang mengantar surat untuk Rapiah.
    • Nyonya Jansen
    • Mina, pembantu di rumah Corrie dan Hanafi.
Karakter        :
1.      Hanafi : Keras kepala,kasar,pencemburu
2.      Corrie : Sopan,mudah bergaul,rendah hati,ramah
3.      Rupiah : Sabar,pemalu,setia
4.      Ibu Hanafi (Mariam) : Sabar,pemaaf
5.      5. Ayah Corrie (Tuan Du Busse) : Tegas,sopan,ramah,menghormati budaya
6.      Si Buyung : Penurut,lugu,suka menolong
7.      Syafei : Berani,lugu
8.      Nyonya Van Dammen : Penyayang,ramah
9.      Piet (sahabat Hanafi) : Suka memberi solusi
10.  Simin (pembantu di rumah corrie): Lugu,penyabar
11.  Nyonya Jansen : Licik
Latar/Setting  :
1.      Latar tempat    :
-          Di Solok(Sumatera Barat)                   : Rumah Hanafi, rumah Corrie, lapangan tenis.
-          Di Koto Anau (Sumatera Barat)         : Rumah gadang, stasiun.
-          Padang                                                            : Rumah makan di Belantung.
-          Betawi                                                 : Gang Ketapang, gang pasar baru, taman, di depan   asrama Corrie, dan tempat tumpangan Corrie setelsh pergi dari rumah (kost)
-          Semarang                                           :Tempat anak yatim piatu,rumah sakit Paderi,Pemakaman Corrie.
-          Surabaya                                             : Pension Kecil, kereta ekspress.
-          Bandung                                             : Stasiun Bandung, hotel Andreas.
2.      Latar Waktu    : Tiga hari sesudah itu, tiga bulan sudah terlampau, dua tahun sesudahnya,
3.      Latar Suasana  : Tegang, Mengharukan, Menyedihkan
Alur                :
 Ada seorang anak lelaki yang bernama Hanafi.Ia adalah  seorang pribumi asli Melayu yang berasal dari Solok,Sumatera Barat. Hanafi sudah ditinggal oleh ayahnya sejak ia masih kecil. Sejak kecil dia tinggal bersama ibunya bernama Mariam, yang berusaha gigih untuk memenuhi kelayakan hidup anaknya.
            Ketika Hanafi sudah beranjak kanak-kanak.Ia dikirim oleh ibunya ke luar Sumatera yaitu tepatnya ke Betawi untuk mengenyam pendidikan di HBS.
            Pada saat dia sekolah di HBS, Hanafi bersahabat dengan seorang gadis Eropa yang sama-sama menetap di Solok.Gadis tersebut bernama Corrie du Bussee.
            Semakin hari tali persahabatan Hanafi dengan Corrie anaknya Tuan du Bussee semakin terjalin erat.Namun rasa persahabatan dan persaudaraan Hanafi kepada Corrie berubah menjadi rasa cinta, namun ayah Corrie tidak suka jika putrinya nanti akan menikah dengan Hanafi
           Pada sebuah pertemuan di rumah Hanafi,Hanafi mengutarakan perasaannya kepada Corrie, namun Corrie malah marah karena tanpa seizinnya, Hanafi berani melakukan hal yang tidak sopan terhadapnya.Karena kemarahannya terhadap Hanafi, Corrie memutuskan pergi ke Betawi melanjutkan pendidikannya dengan meninggalkan sebuah surat perpisahan untuk Hanafi.
            Setelah Hanafi ditinggal oleh Corrie, ia menjadi sakit-sakitan selama beberapa minggu.Ibu Hanafi kemudian berniat menjodohkan Hanafi dengan gadis lain.Gadis yang ingin dijodohkan ibunya dalah Rapiah,seorang gadis Bumiputera Solok bak permata yang belum digosok.Akhirnya dengan berbagai nasihat dari ibunya,Hanafi mau menikah dengan Rapiah.
            Dua tahun sudah Hanafi menjalani rumah tangganya dengan Rapiah.Ia memperoleh anak yang diberi nama Syafei.Selama dua tahun,Hanafi selalu bertindak kekerasan dan emosional terhadap ibu dan istrinya.Sampai pada suatu ketika,Hanafi pergi meninggalkan ibunya, istrinya serta anaknya selama dua minggu.Hanafi pergi ke Betawi untuk berobat karena digigit oleh anjing gila ketika ia berdebat dengan ibunya.Selama dua minggu di Betawi,ia bertemu dengan Corrie  ayahnya.Suatu saat Hanafi dan Corrie bersepakat untuk menikah.
            Di sisi lain, Rapiah selalu setia menunggu suaminya  mengirim surat untuk sekedar memberi kabar atau pulang dari Betawi.setelah sekian hari menunggu, Hanafi mengirim surat perceraian untuk Rapiah.Rupiah dan Ibu Hanafi akhirnya memutuskan untuk pindah dari Solok ke Koto Anau.
            Setelah dua tahun Hanafi dan Corrie menjalani hidup bersama,akhirnya mereka bercerai karena kesalahpahaman.Setelah itu Corrie pergi dan bekerja pada sebuah tempat Yatin Piatu di Semarang.Hanafi terus mencari-cari Corrie .Akhirnya Hanafi menemukan Corrie di Semarang,tetapi Corrie telah meninggal dunia karena penyakit koleranya
            Hidup Hanafi bertambah menderita sepeninggalan Corrie.Setelah itu, Hanafi pulang ke Sumatera Barat karena rindu dengan ibunya, Rapiah, dan anaknya Syafei. Di Koto Anau Hanafi selalu mengurung diri di kamar sampai pada suatu ketika dia minum empat butir sublimat, seketika pada saat itu Hanafi meninggal dunia.
Sudut pandang pengarang : Pengarang bertindak sebagai orang ke tiga yaitu     menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada novel
Amanat          :
Janganlah melupakan adat istiadat negeri sendiri, jikalau ada adat istiadat dari bangsa lain, boleh saja kita menerima tapi harus pandai memilih, yaitu pilihlah adat yang layak dan baik kita terima di negeri kita.
Ciri-ciri novel :
  • sering menggunakan ungkapan-ungkapan yang bersifat klise (sering dipakai).
  • banyak yang menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
  • Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal kawin paksa
  • Alirannya bercorak romantis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar