Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan
Judul :
Salah Asuhan (Abdoel Moeiz)
Tema : Perbedaan
adat istiadat
Pelaku :
- Hanafi
- Corrie
- Rapiah
- Ibu Hanafi ( Mariam)
- Ayah Corrie ( Tuan du
Bussee)
- Syafei
- Nyonya Van Dammen
- Tante Lien (Tetangga
Corrie)
- Tuan Direktur (Direktur
bank tempat Corrie bekerja)
- Piet (Sahabat Hanafi)
- Tuan Administraturi
- Pembantu Corrie
- Buyung
- Simin (Pembantu di rumah
Corrie)
- Tukang Pos yang mengantar
surat untuk Rapiah.
- Nyonya Jansen
- Mina, pembantu di rumah
Corrie dan Hanafi.
Karakter :
1.
Hanafi
: Keras kepala,kasar,pencemburu
2.
Corrie
: Sopan,mudah bergaul,rendah hati,ramah
3.
Rupiah
: Sabar,pemalu,setia
4.
Ibu
Hanafi (Mariam) : Sabar,pemaaf
5.
5.
Ayah Corrie (Tuan Du Busse) : Tegas,sopan,ramah,menghormati budaya
6.
Si
Buyung : Penurut,lugu,suka menolong
7.
Syafei
: Berani,lugu
8.
Nyonya
Van Dammen : Penyayang,ramah
9.
Piet
(sahabat Hanafi) : Suka memberi solusi
10. Simin (pembantu di rumah corrie):
Lugu,penyabar
11. Nyonya Jansen : Licik
Latar/Setting :
1.
Latar
tempat :
-
Di
Solok(Sumatera Barat) :
Rumah Hanafi, rumah Corrie, lapangan tenis.
-
Di
Koto Anau (Sumatera Barat) : Rumah
gadang, stasiun.
-
Padang : Rumah makan di Belantung.
-
Betawi : Gang Ketapang, gang pasar baru,
taman, di depan asrama Corrie, dan
tempat tumpangan Corrie setelsh pergi dari rumah (kost)
-
Semarang :Tempat
anak yatim piatu,rumah sakit Paderi,Pemakaman Corrie.
-
Surabaya :
Pension Kecil, kereta ekspress.
-
Bandung :
Stasiun Bandung, hotel Andreas.
2.
Latar
Waktu : Tiga hari sesudah itu, tiga
bulan sudah terlampau, dua tahun sesudahnya,
3.
Latar
Suasana : Tegang, Mengharukan,
Menyedihkan
Alur :
Ada seorang
anak lelaki yang bernama Hanafi.Ia adalah
seorang pribumi asli Melayu yang berasal dari Solok,Sumatera Barat.
Hanafi sudah ditinggal oleh ayahnya sejak ia masih kecil. Sejak kecil dia
tinggal bersama ibunya bernama Mariam, yang berusaha gigih untuk memenuhi
kelayakan hidup anaknya.
Ketika Hanafi sudah beranjak
kanak-kanak.Ia dikirim oleh ibunya ke luar Sumatera yaitu tepatnya ke Betawi
untuk mengenyam pendidikan di HBS.
Pada saat dia sekolah di HBS,
Hanafi bersahabat dengan seorang gadis Eropa yang sama-sama menetap di
Solok.Gadis tersebut bernama Corrie du Bussee.
Semakin hari tali persahabatan
Hanafi dengan Corrie anaknya Tuan du Bussee semakin terjalin erat.Namun rasa
persahabatan dan persaudaraan Hanafi kepada Corrie berubah menjadi rasa cinta,
namun ayah Corrie tidak suka jika putrinya nanti akan menikah dengan Hanafi
Pada sebuah pertemuan di rumah
Hanafi,Hanafi mengutarakan perasaannya kepada Corrie, namun Corrie malah marah
karena tanpa seizinnya, Hanafi berani melakukan hal yang tidak sopan
terhadapnya.Karena kemarahannya terhadap Hanafi, Corrie memutuskan pergi ke
Betawi melanjutkan pendidikannya dengan meninggalkan sebuah surat perpisahan
untuk Hanafi.
Setelah Hanafi ditinggal oleh
Corrie, ia menjadi sakit-sakitan selama beberapa minggu.Ibu Hanafi kemudian
berniat menjodohkan Hanafi dengan gadis lain.Gadis yang ingin dijodohkan ibunya
dalah Rapiah,seorang gadis Bumiputera Solok bak permata yang belum
digosok.Akhirnya dengan berbagai nasihat dari ibunya,Hanafi mau menikah dengan
Rapiah.
Dua tahun sudah Hanafi menjalani
rumah tangganya dengan Rapiah.Ia memperoleh anak yang diberi nama Syafei.Selama
dua tahun,Hanafi selalu bertindak kekerasan dan emosional terhadap ibu dan
istrinya.Sampai pada suatu ketika,Hanafi pergi meninggalkan ibunya, istrinya
serta anaknya selama dua minggu.Hanafi pergi ke Betawi untuk berobat karena
digigit oleh anjing gila ketika ia berdebat dengan ibunya.Selama dua minggu di
Betawi,ia bertemu dengan Corrie
ayahnya.Suatu saat Hanafi dan Corrie bersepakat untuk menikah.
Di sisi lain, Rapiah selalu setia
menunggu suaminya mengirim surat untuk
sekedar memberi kabar atau pulang dari Betawi.setelah sekian hari menunggu,
Hanafi mengirim surat perceraian untuk Rapiah.Rupiah dan Ibu Hanafi akhirnya
memutuskan untuk pindah dari Solok ke Koto Anau.
Setelah dua tahun Hanafi dan Corrie
menjalani hidup bersama,akhirnya mereka bercerai karena kesalahpahaman.Setelah
itu Corrie pergi dan bekerja pada sebuah tempat Yatin Piatu di Semarang.Hanafi
terus mencari-cari Corrie .Akhirnya Hanafi menemukan Corrie di Semarang,tetapi
Corrie telah meninggal dunia karena penyakit koleranya
Hidup Hanafi bertambah menderita
sepeninggalan Corrie.Setelah itu, Hanafi pulang ke Sumatera Barat karena rindu
dengan ibunya, Rapiah, dan anaknya Syafei. Di Koto Anau Hanafi selalu mengurung
diri di kamar sampai pada suatu ketika dia minum empat butir sublimat, seketika
pada saat itu Hanafi meninggal dunia.
Sudut
pandang pengarang : Pengarang bertindak sebagai orang ke tiga yaitu menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada
novel
Amanat :
Janganlah melupakan adat istiadat negeri sendiri,
jikalau ada adat istiadat dari bangsa lain, boleh saja kita menerima tapi harus
pandai memilih, yaitu pilihlah adat yang layak dan baik kita terima di negeri
kita.
Ciri-ciri novel :
- sering menggunakan
ungkapan-ungkapan yang bersifat klise (sering dipakai).
- banyak yang menggunakan
bahasa percakapan sehari-hari.
- Menggambarkan tema
pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat,
soal kawin paksa
- Alirannya bercorak romantis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar